POLIMER BAKELIT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK
VII
NAMA ANGGOTA :
-
NURUL ALFI
SYAHRA
-
IRMA YANTI.N
-
BAYU SADHONO
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN KENDARI
T/P 2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kimia Organik
adalah ilmu kimia yang spesifik membahas studi mengenai struktur, sifat,
komposisi, reaksi dan persiapan(sintesis atau arti lainnya) tentang
persenyawaan kimiawi yang bergugus karbon dan hidrogen, yang dapat juga terdiri
atas beberapa elemen lain, termasuk nitrogen, oksigen, unsur halogen, seperti
fosfor, silikon dan belerang. <1> <2> <3> Definisi asli dari
kimia “organik” berasal dari kesalahan persepsi atas campuran organik yang
selalu dihubungkan dengan kehidupan. Tidak semua senyawa organik mendukung
kehidupan di bumi sepenuhnya, tetapi kehidupan seperti yang telah kita ketahui
bergantung pula pada sebagian besar kimia anorganik; sebagai contoh: beberapa
enzim bergantung pada logam transisi, seperti besi dan tembaga; dan senyawa
bahan seperti cangkang/kulit, gigi dan tulang terdiri atas sebagian bahan
organik,sebagian lain anorganik. Terlepas dari bahan dasar karbon, kimia
anorganik hanya menguraikan senyawa karbon sederhana, dengan struktur molekul
yang tidak mengandung karbon menjadi rantai karbon (seperti dioksida, asam,
karbonat, karbida, dan mineral). Hal ini tidak berarti bahwa senyawa karbon
tunggal tidak ada (yaitu: metana dan turunan sederhana). Biokimia sebagian
besar menguraikan kimia protein (dan biomolekul lebih besar).Karena sifat yang
spesifik, senyawa berantai karbon banyak menampilkan keanekaragaman senyawa
organik yang ekstrim dan penerapan yang sangat luas. Senyawa-senyawa tersebut
merupakan dasar atau unsur pokok beberapa produk (cat, plastik, makanan, bahan
peledak, obat-obatan, petrokimia, beberapa nama lainnya) dan (terlepas dari
beberapa pengecualian) bentuk senyawa merupakan dasar dari proses hidup.
Perbedaan bentuk dan reaktivitas molekul kimia menetapkan beberapa fungsi yang
mengherankan, seperti katalis enzim dalam reaksi biokimia yang mendukung sistem
kehidupan. Pembiakan otomatis alamiah dalam Kimia Organik dalam kehidupan
seluruhnya. Kecenderungan dalam Kimia organik termasuk sintesis kiral, kimia
hijau, kimia gelombang mikro,fullerene(karbon alotropis) dan spektroskopi
gelombang mikro.
Bakelit atau fenol
formaldehida pertama kali disentesis oleh Leo Baekeland. Bakelit
sendiri merupakan salah satu contoh dari polimer yang berdasarkan asalnya,
polimer sintesis. Polimer sintesis sendiri artinya adalah polimer yang di buat
di pabrik. Selain itu bakelit mempunyai sifat polimer yang tidak dapat melunak
dan dibentuk ulang. Jika dipanaskan pada suhu tinggi, maka plastik ini akan
terurai dan rusak.
Proses pembentukan bakelit adalah polimer kondensasi. Kondensasi merupakan reaksi penggabungan monomer – monomer dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan CH3OH. Reaksi kondensasi berlangsung lebih lambat, tahap demi tahap sehingga sering disebut sebagai reaksi pertumbuhan tahap demi tahap. Produk utama dari reaksi ini, terbentuk dari phenol dan formal dehide.
Proses pembentukan bakelit adalah polimer kondensasi. Kondensasi merupakan reaksi penggabungan monomer – monomer dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan CH3OH. Reaksi kondensasi berlangsung lebih lambat, tahap demi tahap sehingga sering disebut sebagai reaksi pertumbuhan tahap demi tahap. Produk utama dari reaksi ini, terbentuk dari phenol dan formal dehide.
Tanpa
kita sadari sebenarnya polimer bakelit selalu berada disekitar kita. Baik itu
dirumah, maupun di sekolah. Karena Polimer ini banyak digunakan untuk peralatan
listrik, sebagai kotak isolator, dan dudukan lampu.
BAB II (PEMBAHASAN)
Polimer Bakelit
Polimer merupakan suatu
senyawa penyusun makro molekul yang berulang. Polimer juga dibedakan
berdasarkan asalnya yaitu polimer alam dan polimer sintesis. Ada polimer yang
dibedakan berdasarkan pembentukannya yaitu adisi dan kondensasi. Ada juga
polimer yang berdasarkan jenis monomernya yaitu homopolimer dan kopolimer.
Selain itu ada juga polimer yang dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu
termoplas dan termoset.
A.
Pengertian Bakelit (Fenol
Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat
dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras,
titik leburnya sangat tinggi dan tahan api. Bakelit
digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi,
misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
Bakelit atau fenol
formaldehida pertama kali disentesis oleh Leo Baekeland. Bakelit
sendiri merupakan salah satu contoh dari polimer yang berdasarkan asalnya,
polimer sintesis. Polimer sintesis sendiri artinya adalah polimer yang di buat
di pabrik. Selain itu bakelit mempunyai sifat polimer yang tidak dapat melunak
dan dibentuk ulang. Jika dipanaskan pada suhu tinggi, maka plastik ini akan
terurai dan rusak.
Proses pembentukan bakelit adalah polimer kondensasi. Kondensasi merupakan reaksi penggabungan monomer – monomer dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan CH3OH. Reaksi kondensasi berlangsung lebih lambat, tahap demi tahap sehingga sering disebut sebagai reaksi pertumbuhan tahap demi tahap. Produk utama dari reaksi ini, terbentuk dari phenol dan formal dehide. Phenol dan formal dehide bergabung ( dimen ) kemudian mengalami polimerisasi kendensasi. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
Proses pembentukan bakelit adalah polimer kondensasi. Kondensasi merupakan reaksi penggabungan monomer – monomer dengan melepas molekul kecil, seperti H2O dan CH3OH. Reaksi kondensasi berlangsung lebih lambat, tahap demi tahap sehingga sering disebut sebagai reaksi pertumbuhan tahap demi tahap. Produk utama dari reaksi ini, terbentuk dari phenol dan formal dehide. Phenol dan formal dehide bergabung ( dimen ) kemudian mengalami polimerisasi kendensasi. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
B. Jenis-jenis monomer Bakelit (Fenol formaldehida)
Bakelit
masuk dalam golongan kopolimer, karena bakelit dibentuk oleh dua monomer yang tidak sejenis
yaitu fenol dan formaldehida.
1. Fenol
a.
pengertian
Fenol
atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal
tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH
dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin
fenil.
Kata
fenol berasal dari Fenil Alkohol (Phenyl Alcohol). Selain itu,
nama fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang
berikatan dengan gugus hidroksil.
b. Karakteristik
Fenol memiliki kelarutan
terbatas dalam air,
yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia
dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion
tersebut menjadikan anion
fenoksida C6H5O−
yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik
lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol
dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+.
Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti
itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan
oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin
tersebut dan menstabilkan anionnya.
c. Produksi
Fenol
didapatkan melalui oksidasi sebagian pada benzena
atau asam
benzoat dengan proses Raschig,
Fenol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari oksidasi batu bara.
d. Penggunaan
Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik
seperti yang digunakan Sir Joseph Lister saat mempraktikkan pembedahan
antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal
sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga merupakan bagian komposisi
beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik.
Fenol berfungsi dalam pembuatan
obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol
juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara.
Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid
alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah
eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh
Fenol yang terkonsentrasi dapat
mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit yang terbuka.
Penyuntikan fenol juga pernah
digunakan pada eksekusi mati. Penyuntikan ini sering digunakan pada masa Nazi, Perang
Dunia II. Suntikan fenol diberikan pada ribuan orang di kamp-kamp
konsentrasi, terutama di Auschwitz-Birkenau. Penyuntikan ini dilakukan
oleh dokter ke vena (intravena) di lengan dan jantung.
Penyuntikan ke jantung dapat mengakibatkan kematian langsung.
2. Formaldehida
a. pengertian
Senyawa
kimia formaldehida (juga
disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan
rumus
kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal
sebagai formalin,
atau padatan
yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida
awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov
tahun 1859, tapi
diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.
Pada umumnya, formaldehida terbentuk
akibat reasi oksidasi
katalitik pada metanol.
Oleh sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang
mengandung karbon
dan terkandung dalam asap pada kebakaran
hutan, knalpot mobil,
dan asap tembakau.
Dalam atmosfer
bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon
lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga
dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme,
termasuk manusia.
b. Sifat
Meskipun dalam udara bebas
formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi bisa larut dalam air (biasanya
dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk dagang 'formalin' atau 'formol'
). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi dan sedikit sekali yang ada
dalam bentuk monomer H2CO. Umumnya, larutan ini mengandung beberapa
persen metanol
untuk membatasi polimerisasinya. Formalin
adalah larutan formaldehida dalam air, dengan kadar antara 10%-40%.
Meskipun formaldehida menampilkan
sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida, senyawa ini lebih reaktif daripada
aldehida lainnya. Formaldehida merupakan elektrofil,
bisa dipakai dalam reaksi substitusi aromatik elektrofilik
dan sanyawa aromatik serta
bisa mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena. Dalam keberadaan
katalis basa, formaldehida bisa
mengalami reaksi Cannizzaro, menghasilkan asam format
dan metanol.
Formaldehida bisa membentuk trimer
siklik, 1,3,5-trioksana atau
polimer linier polioksimetilena. Formasi
zat ini menjadikan sifat-sifat gas formaldehida berbeda dari sifat
gas ideal, terutama pada tekanan tinggi atau udara dingin.
Formaldehida bisa dioksidasi oleh
oksigen atmosfer menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus
ditutup serta diisolasi supaya tidak kemasukan udara.
c.
Produksi
Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi
katalitik
metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logam perak atau campuran oksida besi dan molibdenum
serta vanadium.
Dalam sistem oksida besi yang lebih sering dipakai (proses Formox), reaksi
metanol dan oksigen
terjadi pada 250 °C dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan
kimia
Katalis yang menggunakan perak biasanya dijalankan
dalam temperatur yang lebih tinggi, kira-kira 650 °C. dalam keadaan ini,
akan ada dua reaksi kimia sekaligus yang menghasilkan
formaldehida: satu seperti yang di atas, sedangkan satu lagi adalah reaksi
dehidrogenasi
Bila formaldehida ini dioksidasi kembali, akan
menghasilkan asam format yang sering ada dalam larutan
formaldehida dalam kadar ppm.
Di dalam skala yang lebih kecil, formalin bisa juga
dihasilkan dari konversi etanol, yang secara komersial tidak menguntungkan.
d.
Kegunaan
Formaldehida dapat digunakan untuk membasmi sebagian
besar bakteri,
sehingga sering digunakan sebagai disinfektan
dan juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formaldehida dikenal juga
dengan nama formalin dan
dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal, gudang dan pakaian.
Formaldehida juga dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi.
Dalam bidang medis, larutan formaldehida dipakai untuk mengeringkan kulit,
misalnya mengangkat kutil.
Larutan dari formaldehida sering dipakai dalam membalsem untuk mematikan
bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai.
Dalam industri, formaldehida kebanyakan dipakai dalam
produksi polimer
dan rupa-rupa bahan kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamina,
formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin
ini dipakai untuk lem permanen, misalnya yang dipakai untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga
dalam bentuk busa-nya sebagai insulasi. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan
untuk produksi resin formaldehida.
Untuk mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida
dipakai untuk produksi alkohol polifungsional seperti pentaeritritol,
yang dipakai untuk membuat cat bahan peledak. Turunan formaldehida yang lain
adalah metilena difenil diisosianat,
komponen penting dalam cat dan busa poliuretana,
serta heksametilena
tetramina, yang dipakai dalam resin fenol-formaldehida untuk membuat
RDX (bahan peledak).
Sebagai formalin, larutan senyawa kimia ini sering
digunakan sebagai insektisida serta bahan baku pabrik-pabrik resin
plastik dan bahan peledak.
e.
Daftar kegunaan formalin
- Pengawet mayat
- Pembasmi
lalat dan serangga pengganggu lainnya.
- Bahan
pembuatan sutra
sintetis,
zat
pewarna, cermin, kaca
- Pengeras
lapisan gelatin
dan kertas
dalam dunia Fotografi.
- Bahan
pembuatan pupuk
dalam bentuk urea.
- Bahan
untuk pembuatan produk parfum.
- Bahan
pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
- Pencegah korosi
untuk sumur minyak
- Dalam
konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai
pengawet untuk berbagai barang konsumen
seperti pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring,
pelembut kulit,
perawatan sepatu,
shampoo
mobil,
lilin,
pasta gigi, dan pembersih karpet.
f.
Penggunaan Formalin yang salah
Melalui sejumlah survei dan pemeriksaan
laboratorium,
ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet.
Praktek yang salah seperti ini dilakukan oleh produsen
atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh prduk yang
sering diketahui mengandung formalin misalnya:
- Ikan
segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya
berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai beberapa hari dan
tidak mudah busuk.
- Ayam
potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna putih bersih, awet dan
tidak mudah busuk.
- Mie basah : Mie
basah yang awet sampai beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan
dengan yang tidak mengandung formalin.
- Tahu :
Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur awet beberapa
hari dan tidak mudah basi.
g. Pengaruh terhadap badan
Karena resin formaldehida
dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa
semprot dan isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida
pelan-pelan, formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang
sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida
yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran
mukosa, yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa
terbakar, serta kegerahan.
Jika terpapar formaldehida dalam
jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh
manusia, formaldehida dikonversi menjadi asam format
yang meningkatkan keasaman darah, tarikan napas menjadi pendek dan sering, hipotermia,
juga koma, atau sampai kepada kematiannya.
Di dalam tubuh, formaldehida bisa
menimbulkan terikatnya DNA
oleh protein,
sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Binatang percobaan yang menghisap
formaldehida terus-terusan terserang kanker dalam hidung dan tenggorokannya,
sama juga dengan yang dialami oleh para pegawai pemotongan papan artikel. Tapi,
ada studi yang menunjukkan apabila formaldehida dalam kadar yang lebih sedikit,
seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak menimbulkan pengaruh karsinogenik
terhadap makhluk hidup yang terpapar zat tersebut.
h.
Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut
Pertolongan tergantung pada
konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban. Sebelum ke rumah sakit,
berikan arang aktif (norit) bila tersedia. Jangan
melakukan rangsangan agar korban muntah, karena akan menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas. Di rumah
sakit biasanya tim medis akan melakukan bilas lambung (gastric lavage), memberikan
arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan pada
saat endoskopi).
Endoskopi adalah tindakan untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan
saluran cerna. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan
hemodialisis
(cuci darah). Tindakan ini diperlukan bila korban menunjukkan tanda-tanda asidosis metabolik berat.
C.
Sifat-sifat
Bakelit (Fenol Formaldehida)
a.
Bakelit merupakan jenis
polimer yang memiliki ikatan silang. Jenis plastik ini hanya dapat dipanaskan
satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya.
b.
Mempunyai sifat yang keras
dan tidak bisa lunak ketika dikenai panas. Jadi apabila setelah pecah tidak
dapat disambung kembali.
c.
Tidak
dapat larut dalam pelarut apapun.
d.
Tahan
terhadap asam basa.
e.
Titik
lebur yang sangat tinggi.
D.
Kegunaan dalam kehidupan
sehari-sehari
Bakelit merupakan jenis polimer yang banyak digunakan
sebagai bahan untuk pembuatan alat-alat listrik seperti stop kontak, saklar,
asbak, fitting listrik, steker listrik, peralatan fotografi, radio, dan perekat
plywood.
E.
Rumus struktur
bakelit
Rumus polimer yang terbentuk dari monomer tak sejenis
(─ A ─ B ─ B ─ A
─ B ─ A ─ B ─ A ─ B ─ B ─ A ─ A ─)
BAB III (PENUTUP)
A. Kesimpulan
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer,
yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat
tinggi dan tahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi
listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu
listrik.
Bakelit
masuk dalam golongan kopolimer, karena bakelit dibentuk oleh dua monomer yang tidak sejenis
yaitu fenol dan formaldehida.
Sifat-sifat Bakelit (Fenol Formaldehida)
a.
Bakelit merupakan jenis
polimer yang memiliki ikatan silang. Jenis plastik ini hanya dapat dipanaskan
satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya.
b.
Mempunyai sifat yang keras
dan tidak bisa lunak ketika dikenai panas. Jadi apabila setelah pecah tidak
dapat disambung kembali.
c.
Tidak
dapat larut dalam pelarut apapun.
d.
Tahan
terhadap asam basa.
e.
Titik
lebur yang sangat tinggi
5 best merit casino bonus codes - xn--o80b910a26eepc81il5g.online
BalasHapus5 best merit casino bonus codes · #1 · #2 งานออนไลน์ · #3 · #4 · #5 · #6 · #7 · #8 · #9 바카라사이트 · 메리트 카지노 고객센터 #10 · #11 · #12 · #13 · #14 · #15 · #16 · #17